Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Syair - sungguh tak kuasa

Wajah Abu Bakar memar dihantam terompah, merah saga tetap ditahannya. Demi kekal, Laa ilaaha ilallah dalam sukma. Perut Abu Bakar diinjak kafir Quraisy, dan panca indra tegak menahan tawan. Demi kekal, Laa ilaaha ilallah dalam sukma. Kujur Abu Bakar dililit kain, nafas pun tak sampai bebas. Demi kekal, Laa ilaaha ilallah dalam sukma. Dalam haus dan lapar yang tak disentuh masih ditanyanya, "Dimana kekasih Allah yang kucintai?" 5-2-2012

Aku ingin disini...

Aku ingin disini... Merasakan hujan kelabu dan embun beku. Aku ingin disini... Menyongsong hangat mentari dan bulan menari. Aku ingin disini... Melepaskan hasrat dan sifat untuk untaian pepohonan sidr yang terputihkan -atau maple yang tergugurkan-. Aku ingin disini... Di kota ini yang sedang menggeliat dalam cuaca yang panca dan dwi iklim. Aku ingin disini... Terbit menangis bersamanya, dan terbenam senyum juga bersamanya. Aku ingin disini... Dalam keterasingan yang tak tahu siapa, lupa ucap sebuah nama. 23-3-2012

Aku kembali lagi kesini

Aku kembali lagi kesini. Ke sekolah ini lagi. Kudengarkan suara fillicium sp bergemerisik dalam simfoni sempurna. Dan baluran biru awan mengejang membayang gelap terpatah-patah. Kutapaki lambat. Satu detik, dua detik, tiga detik, dan seterusnya. Tempat duduk dibawah beringin begitu menggoda dan terasa redup mataku. Bulir-bulir biji beringin ini bukanlah yang dulu pernah rekah dan simbah. Gundukkan daunnya bukan yang pernah gugur dahulu. Semut-semut telah mati dan tiada di barisan semut itu. 28-3-2012

Linda (Bagian 2)

                 Tiba-tiba aku teringat Linda. Semua ini karena bus sedang tidak melewati daerah ini. Daerah ini ditutup digantikan angkutan umum.                 Linda, hari ini aku terkesiap mengingatmu lagi. Angkutan umum yang aku tumpangi melewati bukit tempatmu dulu tinggal. Ya, bukit tempatmu dulu berjalanmenanjak menuju rumahmu yang entah dimana.                 Indah, Linda. Dari sini aku dapat melihat bukit yang separuh botak karena telah dikeruk. Bentuknya gurat-gurat vertikal kecoklatan ditimpa cahaya pias. Tak lupa, barisan rumah-rumah yang diselingi pepohonan fillicium sp.

Linda (Bagian 1)

                        "Intan, kenapa kamu diam tak berbicara?" Lalu aku terhenyak dan menoleh kiri-kanan dengan siapa dia berbicara seolah tak kudengar namaku digemakannya lewat tipisnya bibir dan mata sipitnya yang mengandung keingintahuan yang nyata. Linda. ***                   

Muk Kuang

“You will never grow if you never maximize yourself.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Keraguan terkadang membuat manusia menjadi takut melangkah.” -Muk Kuang-

Christie Jean-Baptiste

“What you are today is a product of what you did yesterday. What you are tomorrow is a product of what you do today. Make every second count!” -Christie Jean-Baptiste-

Muk Kuang

“Satu-satunya cara untuk keluar dari masalah adalah menyelesaikannya dengan bijak.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Terus-menerus mengeluh tidak akan memberi dampak yang positif bagi diri Anda. Yang terpenting adalah apa yang akan Anda lakukan dengan keluhan tersebut.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Jika bisa lebih cepat meraih puncak tangga, mengapa harus memperlambat langkah Anda?” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Komunitas Anda akan membentuk Anda.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Keseimbangan hidup terjadi ketika seseorang bisa memberikan porsi yang ideal antara pekerjaan dan dirinya sendiri.” -Muk Kuang-

Conquer Yourself

Hari ini, tanggal 29 April 2012 aku meliburkan diri sendiri. Keletihan batin menyergap dan syukurnya tidak terlalu terlihat. Semalam ibuku menanyaiku, “Kamu sedang sakit ya? Pakai kaus kaki di rumah?” Aku hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan ibuku. Well, itu karena aku mengenakan kaus kaki karena mukenaku sulit saat rukuk dan sujud. Kakinya terlihat. So, mengenakan kaus kaki adalah cara efektif untuk mencegahnya terlihat. Kan kalau aurat terlihat batal shalatnya? Sebenarnya, aku memang sakit. Entah apa yang sakit. Hanya saja aku merasa sangat lelah. Manja, ya? Tapi apa boleh buat. Satu hal yang aku senangi, orang-orang tidak mengetahui pasti apa yang aku risaukan bahkan ibuku.  Jumat kemarin selepas kajian, aku menangis mendengar seorang ustadz berkata, “Jangan sampai kita menyiapkan banyak acara besar tapi justru dengan acara besar itu kawan-kawan kita jadi futur.”

H.W. Arnold

“The worst bankruptcy in the world is the person who has lost his enthusiasm.” -H.W. Arnold-

Muk Kuang

“Kata-kata yang positif atau negatif mampu mengubah segalanya. Pilihlah kata mana yang akan Anda gunakan hari ini.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Ketahuilah bahwa di dalam diri Anda terdapat potensi untuk menjadi Luar Biasa.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

 “Hidup layaknya sebuah permainan, dan Andalah pemainnya. Menang atau kalah, tergantung bagaimana Anda memainkannya.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Hal yang paling menyenangkan adalah mengerjakan sesuatu yang Anda cintai.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Banyak figur orang sukses dengan bidang yang berbeda. Anda tidak mungkin mengikuti semua bidang mereka. Anda harus mendefinisikan sukses menurut Anda sendiri.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Keberhasilan yang sempurna tidak seperti membuat mi instan. Selalu ada proses dan perjuangan untuk mencapainya.” -Muk Kuang-

Donald Trump

“Money was never a big motivation for me, except as a way to keep score. The real excitement is playing the game.” -Donald Trump-

Jim Rohn

“Without a sense of urgency, desire loses its value.” -Jim Rohn-

Muk Kuang

“Tidak cukup jika Anda berkata Ingin sukses. Tidak cukup jika Anda berkata Bisa sukses. Anda harus melakukan Sesuatu untuk sukses.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Suara positif dan suara negatif akan selalu ada di sekitar kita. Dengarkan suara yang hanya dapat membangkitkan semangat Anda.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“It’s not important whether you have tried it or not, but it’s extremely important how many times you have tried it.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Fokus mana yang akan Anda ambil?” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Hal yang paling menyedihkan bukan pada saat manusia itu gagal, tetapi ketika manusia tersebut kehilangan harapan.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Hal yang paling menyedihkan bukan pada saat manusia itu gagal, tetapi ketika manusia tersebut kehilangan harapan.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Sometimes in this life we can’t choose Grey area all the time. We have to choose Black or White, Yes or NO, 0% or 100%” -Muk Kuang-

Brian Tracy

“Sell yourself, and promote yourself in a positive sense.” -Brian Tracy-

Awanama

“Push yourself to the limits and experience wonders you never imagined.” -Awanama-

Muk Kuang

“Penyakit yang menghambat perkembangan seseorang adalah penyakit yang menyerang sikap mental.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Jika Anda menanam tindakan positif, Anda akan menuai hasil yang positif. Jika Anda menanam tindakan negatif, Anda akan menuai hasil yang negatif. Jika Anda tidak menanan apa pun, Anda tidak menuai apa pun.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Hidup bukan untuk disesali, maknai hidup Anda dengan positif.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“If you can aim high why you should aim low.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Never regret about your past. You can’t change it anyway. Learn from it and do the best for the next step.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Life is about making choices.” -Muk Kuang-

Muk Kuang

“Banggalah atas segala sesuatu yang Anda lakukan, baik itu hal kecil maupun besar.” -Muk Kuang-

Antonio Gramsci

“I’m pessimist because of intelligence, but an optimist because of will.” -Antonio Gramsci-

Muk Kuang

“Ada kalanya manusia belajar, ada kalanya manusia mempraktikkan dan menunjukkan apa yang telah dipelajari.” -Muk Kuang-

Jim Rohn

“The most important question to ask on the job is not” What I am getting?” The most important question to ask is “What I am becoming.” -Jim Rohn-

Peter Davices

“Motivation is like food for the brain. You cannot get enough in one sitting. it needs continual and regular top up’s” -Peter Davices-

Abraham Lincoln

“My great concern is not whether you have failed, but whether you are content with your failure.” -Abraham Lincoln-

Helen Keller

“When one door closes another door opens; but we so often look so long and so regretfully upon the closed door, that we do not see the ones which open for us.” -Helen Keller-

Les Brown

“You don’t have to be great to get started but you have to get started to be great.” -Les Brown-

Robert Louis Stevenson

“Don’t judge each day by the harvest you reap, but by the seeds you plant.” -Robert Louis Stevenson-

David Ambrose

“If you have the will to win, you have achieved half your success; If you don’t, you have achieved half your failure.” -David Ambrose-

Denis Waitley

“Never become so much of an expect that you stop gaining expertise. view life as a continuous learning experience.” -Denis Waitley-

Steven Covey

“First we build our habit and then our habit builds us.” -Steven Covey-

Steven Covey

“First we build our habit and then our habit builds us.” -Steven Covey-

Homer Rice

“You can motivate by fear. And you can motivate by reward. But both of these methods are only temporary. The only lasting thing is self-motivation.” -Homer Rice-

Edward B. Butler

“One man has enthusiasm for 30 minutes, another 30 days, but it is the man who has it for 30 years who makes a success of his life.” -Edward B. Butler-

Pro-Kontra Internet

“Satu-satunya hal yang tidak pernah berubah adalah perubahan.” Sudah tidak asing mendengar kata-kata mutiara itu tentunya. Kata-kata mutiara itu menjabarkan bahwa sesungguhnya tidak ada satupun di dunia ini yang tidak berubah. Kalau dalam banyak istilah kita mengenal kata konstan, ceteris paribus, konsisten, sempurna, dan masih banyak lagi dalam berbagai bidang ilmu yang digeluti. Sejatinya, bidang-bidang ilmupun berubah seiring dengan penemuan-penemuan baru di bidang tersebut.

Gelas Setengah

Gambar
Gelas yang berisikan hanya setenga cairan dari jumlah yang seharusnya seringkali mengundang tanda tanya kita tentang keabsahan paradigma kita. Dari gelas berisikan setenh cairan ini kita dapat mendalami suatu paradigma berpikir baik dari individu maupun dari sudut pandang organisasi.

Bercermin

Gambar
Add caption Bertemu dan mengamati orang lain tanpa terlalu banyak bicara adalah ciri khasku yang seringkali orang lain "ketakutan" dengan hal tersebut. Belakangan ini aku ditunjukkan oleh Allah orang-orang yang dahulu tampil dihadapanku sebagai sesosok panutan. Akan tetapi, penampakkan sosok mereka kali ini bukan lagi menjadi sebuah panutan yang membuatku menahan nafas karena aib-aib mereka telah ditunjukkan padaku dalam bentuk yang paling brutal. Kurang lebih seperti itu.

ACTUATING (Level 2 : Frontal)

Sebuah hentakan Hari ini, aku terlelap seusai memakai laptop untuk suatu keperluan. Dalam mimpiku, aku bermimpi laptopku terendam banjir yang disebabkan hujan badai yang dahsyat. Tidak lama kemudian, aku terkesiap pukul 01.00 WIB dan mendapati memang ada hujan badai diluar jendela kamar. Suara deru menerbangkan yang dahsyat. Aku terlelap lagi. Setengah jam kemudian, pukul 01.30 WIB, tetanggaku berteriak kencang didepan dan disamping kamar kecilku. Sontak saja, aku, mama, dan adikku terbangun. “Banjir, Dhit! Banjir!” Olala. Mungkinkah mimpiku jadi kenyataan? Ternyata tidak. Laptopku belum terendam oleh banjir. Tapi tatkala membuka pintu kamar, aku mendapati air banjir yang keruh kecoklatan telah merayap masuk ke ruang tamu yang notabenenya ada disamping kamarku. Dengan terhuyung-huyung, aku keluar dan membantu mama dan tetanggaku setelah mengenakan jilbab dalam membersihkan rumah. Aku sama sekali tidak panik. Entah mengapa. Semakin rasional Aku hanya terdiam sejenak. “Dek, jan

ACTUATING (Level 1 : Kooperatif)

Letupan Suatu hari, harimau raksasa itu bangkit dari kemilau tidurnya yang fana. Dalam kerangkeng yang juga raksasa. Tiba-tiba karena sergapan sedemikian banyak kutu raksasa dalam rimbun bulunya, ia bangkit dan mengaum. Kerangkeng lepas. Namun untung saja, suntikan bius berukuran mini itu masih dapat menembus kulitnya yang kasar dan dalam sekejap dia terduduk kembali. Tidak seperti sebelumnya di mana ia bangkit dan merusak sarang mencari kebebasan. Keterangan : Harimau raksasa    = hawa nafsu untuk marah Kutu-kutu        = tumpukan masalah, tikaman orang terdekat, dan hal menyakitkan Bius mini        = kekuatan ruhiah Kerangkeng        = pertahanan diri Aku sangat bersyukur dikenalkan pada tarbiyah setelah sekian lama haus. Dan inilah obat paling mujarab untuk tempramenku yang luar biasa. Dan mirisnya, hingga sekarang ruhiah itu hanya sebesar ujung kuku. Namun, hanya dengan seujung kuku itu, ia membuat harimau raksasa tertidur pulas kembali. Permasalahannya adalah bagaimana

20 (Chapter 3)

                       Aku tertidur. Dan saat terbangun kami berlomba-lomba shalat subuh. Kami bersiap-siap. Ibuku meminta aku dan kawan-kawanku untuk membeli nasi uduk didepan Rumah Sakit. Aku langsung saja bersiap dengan seperangkat pakaian penutup aurat dibayar tunai.                        Pagi ini aku melihat hangatnya sinar mentari menerpa kulit diselingi sejuknya angin pagi. Deru-deru kendaraan belum sedemikian banyak menghantarkan kebisingan. Penjual sangat sibuk melayani pelanggan-pelanggan. Dan kami harus menunggu cukup lama untuk membeli makanan.                        Seusai membeli empat bungkus nasi uduk, kami makan bersama di ruang makan. Tapi lesehan. Tidak benar-benar di meja makan.                        Teta terlihat gelisah saat mengetahui bahwa pacarnya ternyata telah memegang handphone. Selama ini Teta dan pacarnya belum berkomunikasi lancar karena pacarnya menggadaikan laptopnya untuk suatu kegiatan MLM. Ya Allah. Teta menceritakan bagaimana seorang manusia d

20 (Chapter 2)

                           Kami bersua ke tempat Mona. Ke tempat ia dan ibunya mencari penghidupan lewat racikan pempek Palembang yang sangat unik menurutku. Disana, kami duduk dan menceritakan apa saja yang terjadi pada diri kami selama tiga tahun terakhir jarang bertemu.                            Sungguh luar biasa! Entah karena chemistry sahabat atau bagaimana, kami mengalami kejadian yang nyaris serupa. Namun tentu dengan cerita yang berbeda.                            Teta dengan difitnahnya dia saat semasa SMA. Difitnah oleh teman perempuan hanya karena dia dapat berbaur dengan siapa saja. Dengan kedengkian itu, teman perempuannya memfitnahnya tengah hamil dimasa SMA. Dan yang menyakitkan, guru-guru SMA tempat dia belajar semua ikut mencemoohnya. Padahal mereka tidak tahu akan kebenarannya. Sungguh keji.                            Tidak hanya sampai disitu, kawanku ini mengalami pengkhianatan yang tiada habisnya oleh seseorang berinisial F. Mereka menjalin hubungan lebih kura

20 (Chapter 1)

                           Waktu telah berganti dari tanggal 30 Maret menjadi 31 Maret. Aku yang tadinya hanya mengurusi formulir pendaftaran sebuah seminar tingkat nasional beralih membuka sebuah jejaring sosial yang bisa dibilang terbesar sedunia saat ini. Langsung saja status-status yang bisa dibilang ‘panas’ mengenai isu-isu kenaikan harga bahan bakar minyak memenuhi berandaku.                           Aku tertarik untuk turut andil membuat status. Kala itu, aku berpikir, ‘Ah, sudah tengah malam begini, apa iya sidang paripurna masih dilangsungkan?’ Aku mengetes pikiranku dengan menghidupkan televisi rumah yang sedari tadi mati suri memperhatikan. Ternyata benar. Masih juga berlangsung.                           Aku memperhatikan para pemimpin bangsa ini keluar dari ruangan satu-persatu. Menykasikan juga perdebatan mengenai pasal dan ayat dalam undang-undang (mungkin) yang sekilas terdengar sama saja. Kemudian, aku terkesiap melihat mereka saling berteriak, saling berdebat, sali

Aneh, Mustajab, dan Ajaib

Tiga hari kemarin merupakan hari yang aneh, mustajab, dan ajaib buat gw. Bayangpun aja buat acara sejak dua minggu lalu. Tapi bener-bener jalan, gerak ngelakuin sesuatu itu H-3 tepatnya hari kamis kemaren. What on earth banget kan? Hehehe.. Tapi lucu banget setelah dipikir-pikir sekarang. Bisa gitu ya? Ckckckckck... Gw dari semangat, sampe ke lemes, ke semangat lagi. Gw dari sehat ke sakit, sampe ke sehat ke sakit lagi :D Gw yang kemaren dikasih tugas jadi benplak sedih banget kayaknya. Kalo yang laen pada bisa makan dengan tenang walaupun gimana gw gak bisa tenang mikirin ada peserta yang belum bayar. Wkwkwk. Wat-wat gawoh. Jadilah gw nagih-nagihin kayak rentenir. Santai aja kata diaorang. Gw-nya gak bisa. Apalagi ngeliat estimasi dana yang sesuatu banget, gimana mau tenang? :D Bener aja, defisit tuh duit. Sampe sesek sendiri. But it’s ok. Seru banget kemaren. Selesai itu acara kami yang merupakan gabungan 4 fakultas foto-foto bareng. “Ih, gak mau pisah,” kata seorang panitia a

ZUHUD

ZUHUD Macam-macam zuhud antara lain : 1.    Zuhud menghadapi hal-hal yang haram, dan itu adalah fadhu’ain. 2.    Zuhud menghadapi hal-hal yang syubhat dan tergantung dari tingkatan syubhat tersebut. Jika syubhat tersebut menguat maka hukumnya wajib untuk meninggalkannya. Jika tingkatan syubhat itu lemah maka hukumnya mustahab (disukai) jika ditinggalkan. 3.    Zuhud dari hal-hal yang berlebihan. 4.    Zuhud dari omongan, pandangan, bertanya dan pertemuan yang tidak penting bagi dirinya. 5.    Zuhud dari manusia. 6.    Zuhud terhadap jiwa, jika hal ini dilakukan, maka pada waktu itu seorang hamba telah menghinakan dirinya di jalan Allah. 7.    Zuhud dari semua hal-hal tersebut, yaitu zuhud dari hal-hal selain Allah dan dari hal yang menyibukkan dirinya. Zuhud yang paling utama ialah menyembunyikan zuhudnya, dan zuhud yang paling berat ialah zuhud dalam menerima bagian hidup. Zuhud dan wara’ itu berbeda, zuhud adalah perbuatan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat untuk ke

Getar Syahdu Surat An-Naas

Tanggal 25 Januari 2012 pukul 21.30 WIB selepas menyelesaikan janji organisasi aku bergegas merayapi waktu untuk tidur. Setengah perjalanan menuju alam bawah sadar dengan badan remuk redam, aku teringat amalan sunnah itu. "Kebiasaan. Kalau sering ditinggal pasti terus-terusan." ujarku dalam hati. Maka melawan hembusan nafsu burukku yang dilancarkan setan, aku mulai merapalkan amalan sunnah itu. Ditengah perjalanan -lagi-lagi- setan menggelayuti bilah-bilah mataku. "Tahan, Prim!" tekadku dalam hati. Lalu, selepas membaca tulisan arab dengan ilmu tahsin yang pas-pasan, aku menjamah terjemah Surat An-Naas. Ada apa ini? Mengapa terasa berbeda? Bukankah ini hanya repetisi? Aku menutup mata sejenak merasakan getaran di hati. "... dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa tersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia." Lalu, kenangan-kenangan akan ricik dosa-dosa mulai terpedar. Astaghfirullah.

dalam ingatan

tingkapkan rumput-rumput layu yang dahulu ada geliat lembu tak ubah susuran tualang yang sasar seperti rinai-rinai hujan perahu labuhan; engkau terlalu cepat sampai padahal setiap lekuk akik tak hilang diantara buai dan burai ingatan kala usia membilang belas 28-10-2011

Karya-Karya Senyap

Kuketuk senyap Yang kudapat hanya gema 2011

Melukis Kembali di Kanvas

Aku menjamu kanvas dengan pensil tak teraut tajam dibilah jari. Kuhentak-hentak ingatan bagaimana relief wajahmu ; atau larik-larik dalam matamu. Wujud satu pulasan senyum menang, namun ia tak mau dikekalkan dalam bidang. Kusurukkan jamahan bolpoin menebalkan kerat rambutmu. Tak kuasa abadi, bolpoin cekat merapat. Tuhan kumohonkan satu ulasan kuas ini dapat menjadikannya berbicara padaku sebagai sajak delusi. Tapi hujan deras tiba-tiba merenggutnya dari tanganku. Maka, kuambil belati, merobek, dan mencampakkannya di beton trotoar. 29-1-2012 Last release: 29-1-2012 @ Grup KKPM Lampung via FB dan KOLASTRA-TANYA via FB

Syair Tanpa Nama (1)

Bani Hudzail dan Khuza’ah meletakkan manat* di tepi Laut Merah, latta* diletakkan di Thaif oleh Bani Tsaqiif, dan mereka mencipta uzza* di bukit Nakhlah. Penjuru telah tergempur dan tak bisa lari dari kemusyrikannya. Namun Tuhan-mu Yang Maha Berdiri Sendiri tidak butuh makhluk untuk menciptakanNya. Atas naunganNya seluruh jazirah langit dan bumi. 1 Februari 2012  *nama-nama berhala Arab Jahiliyyah

Pencerahan

Dan senja ini ditutup dengan kelabu kemerahan yang rawan Saat setiap yang berjiwa melafazhkan Tuhan 13 Oktober 2011

hijau usai januari

januari berlarian bagai sungai seakan burung punai tak pernah langkat dari rinai pepohonan ; atau memanja gerai di pangkuan seorang putri lalai hujan dan guntur telah usai meninggalkan hijau mayur yang damai 28 Januari 2012

Senandung Angin dari Ayah

Tas ranselku aku bebaskan di tanah vulkanik yang kini aku pijak. Aku meliarkan pandang pada barisan bangunan yang terlihat lenggang dari sini. Ayah, aku rindu.           Ayah, hari ini Bunda bekerja sangat keras. Kau tahu? Setiap hari Bunda selalu sibuk menghenyakkan setiap pekerjaan rumah yang banyak seperti setumpukkan kertas. Padahal dahulu, saat kau ada, Bunda sangat fokus menjaga kami. Bunda selalu punya waktu memasak makan siang dan malam yang terasa biasa kala itu. Namun kini, Bunda selalu menyajikan kami makanan cepat saji atau buatan orang lain. Nikmat memang. Tapi sungguh, aku merindu masakan Bunda yang selalu kekurangan garam. Tak ada yang cerewet setiap pagi, Ayah guna membangunkanmu yang tertidur pulas. Malas bekerja. Kautahu Ayah, tangan Bunda tak lagi halus seperti sutra. Tangan Bunda sekarang kasar. Sungguh, tak tega diriku melihatnya tidur melelah seakan memohon pada kasur untuk menjauhkan dunianya dalam lelap.           Angin mulai mengiangkan suara. S