Sebuah hentakan Hari ini, aku terlelap seusai memakai laptop untuk suatu keperluan. Dalam mimpiku, aku bermimpi laptopku terendam banjir yang disebabkan hujan badai yang dahsyat. Tidak lama kemudian, aku terkesiap pukul 01.00 WIB dan mendapati memang ada hujan badai diluar jendela kamar. Suara deru menerbangkan yang dahsyat. Aku terlelap lagi. Setengah jam kemudian, pukul 01.30 WIB, tetanggaku berteriak kencang didepan dan disamping kamar kecilku. Sontak saja, aku, mama, dan adikku terbangun. “Banjir, Dhit! Banjir!” Olala. Mungkinkah mimpiku jadi kenyataan? Ternyata tidak. Laptopku belum terendam oleh banjir. Tapi tatkala membuka pintu kamar, aku mendapati air banjir yang keruh kecoklatan telah merayap masuk ke ruang tamu yang notabenenya ada disamping kamarku. Dengan terhuyung-huyung, aku keluar dan membantu mama dan tetanggaku setelah mengenakan jilbab dalam membersihkan rumah. Aku sama sekali tidak panik. Entah mengapa. Semakin rasional Aku hanya terdiam sejenak. “Dek, jan