Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Nyoret

Apa sih kok judulnya nyoret? Maaf guys... Aku lagi gak sempet fokus nulis setengah tahun ini. Alhasil puluhan kisah ber-ending masih juga ngendep di kepala. Nanti--insya Allah--pada saatnya akan aku beberkan kisah-kisah itu di sini. Pertemuan. Pertemuan adalah sebuah keajaiban. Ketika benang takdirmu dengan seseorang yang asing berhimpit menjadi satu. Bergelombang, membentuk arah yang kadang tak tentu. Ada yang mengatakan padaku bahwa jangan pernah bicara kedekatan jika belum pernah bertengkar. Namun, sering bertengkar tapi tanpa tanggapan? Mungkin saja itu pertanda seseorang tersebut harus lepas dari arah yang kautuju. Perpisahan. Ini menyakitkan bahkan untukku, ini sulit diterima. Sesuatu yang naif tapi fitrah--menurutku--jika manusia menginginkan ketiadabatasan. Sering diharap, manusia-manusia, orang-orang, bahkan peliharaan mungil tetap di tempat. Memanja dengan kita. Menyatukan damba. Satu hal : hanya orang yang diberikan rahmat untuk tegar yang diuji dengan banyak perpisahan

Ikhwan Dibalik Hijab

Ikhwan Dibalik Hijab *Suatu hari di Desember 2011—NB : Semua di cerita ini sudah di-approve dengan murobbiku—Nama disamarkan, redaksi dikondisionalkan sesuai dengan isi* GILA! GILA-GILA-GILA... Hari ini, aku berada di suatu tempat yang biasa kujumpai. Mushala fakultas. Ada jaltsah ruhiah untuk BBQ. Dan jleb. Wew! Jadi MC? Yap, keringat dingin mengalir dibalik baju PDH-ku. Kebetulan, yang hadir saat itu menjadi pemateri adalah salah seorang murobbiku. Saat di sini, aku dilarang menyatakan siapa-siapa murobbiku. Demikian sistem di tempatku saat itu. Aku merasakan ada keganjilan dengan murobbiku ini. Setelah berganti murobbi, aku tak lagi mendengar kabarnya. Dan tiba-tiba, netraku tertambat pada sebuah cincin mungil yang melingkar manis di jari manis kiri murobbiku yang berperawakan mungil itu. Dan saat menyebutkan status, tidak seperti biasanya, beliau terdiam sejenak. “Sekarang maih kuliah. Status.... single. ” Aku mengerutkan dahi. Wah, kok ganjil? Sele

Cuplikan

Cuplikan Selamat dini hari waktu Indonesia, teman-teman! Aku sedang menikmati segelas kopi bermerek Good Day Carebbian Nut ditemani dengan dendang ayat-ayat Alquran dari Surat Al-Jumu’ah. Sebuah surat yang dibacakan oleh seseorang ustadz yang juga adalah seseorang yang aku kenal dari masa SMA. Dan... salah satu orang yang aku tidak sukai. Sebelum tulisan ini aku publikasikan, bagi beberapa orang mungkin melihat tulisan tanpa judulku yang berisikan, “ketika semua perasaan berbalik”. Sungguh, aku juga terkaget dengan semuanya. Asal engkau tahu saja, banyak orang yang dahulu aku begitu sukai. Namun, kini menjadi musuhku atau minimal tidak aku sukai. Demikian pula sebaliknya. Ada orang-orang yang tadinya tidak aku sukai bahkan benci, berubah menjadi begitu aku sukai bahkan cintai. Tentu, kita sudah hafal dengan kata-kata hadits yang diriwayatkan dari istri Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, yaitu Hafshah bahwa baginda gemar membaca Yaa Muqallibal quluub, tsabbit q
ketika semua perasaan berbalik...

sesar

sesar parasmu serupa ukiran senja. kapankah kita bertemu ataukah kita pernah terpisah. kulahir melaluimu antara decakan ikan yang larung. terambing dalam ombak. tertangkup di bakau. sesar bermekaran di kulitmu. bolehkah kuraba? selembut zamrud yang diam, kautolak aku ketahui tentangmu. Bandar Lampung, 3513, 2151 Prima Helaubudi

Basing-basing audja.

Basing-basing audja. » 2 Mei 2013, sesi terabas eyd coz males ngetik. Ini udah hari entah kesekian berapa aku insomnia. Such as thing like other humans had forgotten about it : nikmat terpejam (entah deh itu bener gak bahasa linggisnya). Tadi sebenarnya peenaaat banget dan pengen numpahin semuanya di blog ini (numpahin aer, bu?). Makanya ini udah gak pake eyd lagi. Tapi, gak jadi. Why? Simple. Aku bukan abg labil alias ababil yang keterlaluan ngeluh gitu. Setidaknya masih ada seciprit rasa malu di hati. Ini bukan ajang ngelimpahin kekeselan yang purna. Lagian, kalo semua keluhanku, permintaan, kesedihan, dan pikiranku di tuang di sini, bisa gak habis. Haha. Tempat numpahin kesel ya ke Allah. Mulai dari minta rizki, jodoh, buku, hujan berenti, sampe kematian yang baik. Jadi gak parah-parah amat ngeluhnya. Cukup hal-hal purna aku dan Allah saja. Well, yang pasti lagi banyak masalah belakangan ini. Mungkin ngeluh di sini aku pikir-pikir mana yang kira-kira mashlahat. Minimal ag
Ada yang lebih mengerikan dari perbedaan organisasi, yaitu perbedaan manhaj. Ada yang lebih mengerikan dari perbedaan fikih, yaitu perbedaan aqidah. Ada yang lebih mengerikan dari kafir yang memusuhi Islam, yaitu kaum munafiq. Ada yang lebih mengerikan dari jumlah yang sedikit, yaitu ibadah dan doa yang sedikit. Ada yang lebih mengerikan dari krisis harta, yaitu krisis iman. Wallahu'alam. Wallahul musta'an. *muhasabah kecil malam ini. selamat datang malam. kujamu engkau dengan segelas kopi di ujung lembaran waktu di mana cinta bersemi* 30-4-2013