Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Dramatisasi #1

Dramatisasi #1 Dalam Bis langit di kaca jendela bergoyang terarah ke mana wajah di kaca jendela yang dahulu juga mengecil dalam pesona sebermula adalah kata baru perjalanan dari kota ke kota demikian cepat kita pun terperanjat waktu henti ia tiada… Sapardi Djoko Damono *** Aku mengulang lagi puisi ini. Kubaca lagi dan lagi. Aku menemukan dramatisasi puisi yang baru. Dulu, jika aku diminta membuat dramatisasi puisi dari puisi Sapardi satu ini, aku berkhayal membuat: *** Kemungkinan 1: Seorang perempuan yang berdiri di dalam bis yang penuh. Kemudian, tiba-tiba diajak bicara oleh seorang laki-laki. Lalu, mereka kenal dekat. Tiba-tiba, bis terhenti. Dan si laki-laki pergi. Mereka bertemu setiap hari di dalam bis pada waktu yang sama. *** Kemungkinan 2: Sama seperti kemungkinan pertama. Bedanya, posisi perempuan dan laki-laki dibalik. Ditambah, mereka tidak bicara. Si perempuan tekun membaca buku. Sementara laki-laki meliha

Dijamin Pasti Berkelahi

Ke suatu tempat dan ketemu komputer lama zaman SMA. Zaman bolak-balik ke warnet sampe jam 12 malem gegara gak punya komputer. Terus berhadiah komputer bekas paman... :D *** Gegara dulu komputer kena banjir dan rusak terus, alhasil terpaksa ke warnet sampai jam 12 malam. Sampai tinggal sendirian dan “digebah-gebah” sama mamas warnetnya. Terus, pulang, lanjut ngerjain tugas sampai jam 3 pagi. Tidur. Bangun subuh. Di sekolah, tidur pas jam istirahat. Penyebabnya karena orang tua minta masuk PMKA Unila dan juga manajemen. Sementara gaweku selama kelas 2 SMA adalah… bolos. Jadi terpacu. Berbuntut sekarang harus susah payah untuk berhenti begadang karena keterusan. Alhamdulillah lumayan berhasil. Semoga terus berhasil dan sembuh. Aamiin. *** Buka isinya masih ada folder-folder zaman dahulu... Ngetik pake huruf gede-kecil - gede-kecil, zaman-zaman ribut antara Romeo-Juliet atau Hamlet, antara William Shakespeare atau Ernest Hemingway, pembukaan dan penutupan dari fragmen yang