Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Ikatan

Mungkin pada akhirnya kita akan bertemu saat aku menanjak angkasa menyaru menjadi awan menunggumu terbentuk di hatiku. Lalu sisa- sisa hujan akan luruh dan melayur di antara jemari kakimu--sebab ia masuk dari celah sepatu usang yang tinggal menghitung waktu untuk hidup. Kita bertukar letak. Aku ucapkan padamu cerita-cerita air terjun perawan yang abadi. Sementara kaunyanyikan kisah tentang bunga tidur yang menggantung mimpi. Pasangan abadi dari dua dunia berbesa yang tersisa dari peradaban masa lalu yang dilupakan dan penuh silap. Kini tersisa genggaman tangan. Kini tersisi keranda ingatan: antara ada dan tiada. Bandarlampung, 1 Juni 2015 Prima Helaubudi

Taman Beriklim Hutan Hujan

Beragam hara yang kautumbunkan di duniaku yang gersang Menghasilkan perasaan yang ranum Begitu manis; hingga beberapa kupu dan ngengat Tak ketinggalan kolibri kecil Terlibat pertarungan sengit yang disaksikan para sangit Lihatlah waktuku--bertaburan atasmu Hingga pinus tak lagi sungkan menjatuhkan buahnya Sebagai sedekah dari hidup yang pahit dan keras Di mana sebelumnya rimba malam adalah ceritanya Maka gantilah panorama dan skenario hati Sedikit demi sedikit; perlahan demi perlahan Kian paripurna di antara selasar taman Waktu yang seolah beku Dan mengelijang karena ragu Sementara awas penglihatan ini kian padu. Bandarlampung, 21 Mei 2015 Prima Helaubudi