Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Gadis Kecil Menghadapi Hujan

Seorang gadis kecil berjalan menyusuri trotoar sambil melihat bentuknya. Bentuknya zig-zag. Kenapa, ya, bentuknya demikian? Tidak seperti di jalan jauh di depan sana yang hanya berbentuk kotak-kotak. Bentuk kotak-kotak itu mengingatkannya tentang bentuk permen kunyah kesukaannya. Ia berjalan riang seperti seorang putri yang mengenakan pakaian bertutu. Tak sepatah katapun keluar dari mulut mungilnya yang mulai gelap membiru. Sesekali, ia mencari jalur sepi dan mencipratkan air ke sepatunya sendiri. Adik kecil, berteduhlah. Waktu masih lama dan siang. Kamu akan sakit dengan berhujan-hujan seperti itu. Suara seorang penjaja dawet yang tidak laku di kala dingin sayup memasuki telinganya yang sudah dibanjiri oleh basah air yang masuk. Guruh berdentum; ia resah. Sekaligus pasrah; menuju tempat bernama rumah. Rumah yang mana tak satupun menjemputnya--pulang. *** Seorang gadis duduk termenung di dalam kamarnya. Bersisian dengan jendela yang tak pernah sanggup ia jangkau. Berapa te