Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Penyebab Turunnya Keimanan

Penyebab turunnya keimanan: 1. Melakukan maksiat dan dosa 2. Lambat dalam menjalankan perintah Allah Dikutip dalam kajian "Kemilau Aqidah Salaf" oleh Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi Bandarlampung, 28 April 2017 Prima Helaubudi Bagi kita yang selalu bertanya mengapa futur.

Persona #5

Ilmu adalah pelita bagi jiwa. Demikian kata orang bijak dari zaman dahulu. Ilmu yang bermanfaat (diamalkan) akan mengubah pelakunya sedikit demi sedikit ke arah yang lebih baik. Pengamalan yang terus-menerus pada diri akan membuahkan akhlak yang baik. Menjadikan suatu sifat nantinya; mengubah genetik pada akhirnya. Sesuatu yang bisa kauwariskan pada generasi mendatang. Sesuatu yang bisa kausebarkan pada orang-orang sekitarmu tanpa harus banyak berbicara. Jikalau ketidakmampuan akan berdakwah secara masif tak dapat kaulakukan karena terbelenggu syarat-syarat yang tak terpenuhi, pancarkan dia. Sebab ilmu tak bisa membela dirinya sendiri. Ia butuh wadah, sarana, makhluk yang terikat syariat bernama manusia. Bandarlampung, 20 April 2017 Prima Helaubudi Tak ingatkah kita pada Imam Malik yang begitu papa sampai demi membeli buku harus menjual atap rumahnya? Di akhir hayatnya, ada 4000 buku koleksinya pribadi jikalau dikumpulkan. Beliau hafal semuanya. Beliau coba amalkan semuanya. Beli

Persona #4

Mendengarkan adalah kunci awal dalam sebuah hubungan. Akan tetapi, jangan tertipu dengan melihat penampilan semata. Ada yang raga mendengarkan namun tak berimbas apa-apa. Ada yang terlihat tidak mendengar namun imbasnya ke mana-mana. Itulah. Sebab setelah mendengarkan, masih ada tahapan mengetahui dan memahami. Idealnya adalah sampai memahami yang mana menunjukkan bahwa apa yang didengar sampai ke hati dan mengubah perilaku sehari-hari. Ini tergantung juga pada seberapa penting hal yang didengarkan tersebut. Sayangnya, sangat disayangkan kalau sesuatu hal yang sebenarnya penting justru kita anggap tak penting sehingga menjerumuskan diri sendiri dalam lubang penyesalan. Bandarlampung, 20 April 2017 Prima Helaubudi Ketika ucapan tak selalu menyentuh hati...

Persona #3

Membaca adalah satu hal. Memahami adalah satu hal. Menghafal adalah satu hal. Mengamalkan adalah satu hal. Menyebarkan adalah hal yang lain. Akan tetapi, semua itu tidak akan benar jika melewati urutan membaca dan memahami. Sebab kerusakan ke depan akan sangat besar apabila dua urutan awal terbengkalai. Sungguh merugi bagi mereka yang tak punya kebiasaan baca dan memahami dengan baik. Kehilangan banyak faidah adalah keniscayaan. Bandarlampung, 20 April 2017 Prima Helaubudi Nasihat terutama bagi diriku sendiru.

Fragmen #39

Sebesar itu kamu berharap, maka sebesar itu pula kamu harus siap menanggung kecewa. Bandarlampung, 030417 Prima Helaubudi

Persona #2

Manusia tamak dan kikir sekaligus. Apabila segalanya berjalan baik dan ada satu yang buruk, ia terngiang dengan yang satu itu. Pada saat manusia merasa kesulitan yang teramat, ia memilih meninggalkan segalanya dibandingkan memperbaiki dirinya serta menyelesaikan masalah tersebut. Entah kenapa, itu hanya berlaku bagi dirinya sendiri. Tapi tidak bagi orang lain dan urusan-urusan orang banyak yang dengan mudah ia komentari dan usahakan ubah sepenuh hati. Bandarlampung, 250317 Prima Helaubudi Tidakkah dia ingat bahwa tatanan sosial bermula dari keluarga?

Persona #1

Petuah ulama salaf sangatlah menakjubkan. "Janganlah engkau melihat kecilnya suatu dosa. Tapi lihatlah kepada Siapa engkau bermaksiat." Duhai diri yang terperdaya! Pada tiap diri yang melakukan dosa--yang katanya--kecil tanpa merasa bersalah dan tanpa malu mengumbarnya. Takkah engkau sadari jalinan dosa-dosa kecil yang tak engkau insafi itu menjadi sebuah sebab halalnya dirimu ditimpa musibah? Berbahagialah engkau jiwa yang berdosa jikalau musibah itu masih menimpamu di dunia. Setidaknya gunung dosa akan terkikis. Bayangkan jika musibah justru dibayar lunas di Hari Pengadilan kelak. Akan percuma air matamu bersimbah darah. Akan percuma dirimu mengemis maaf. Akan percuma dirimu mengais masa lalu saat menjadi tanah. Satu yang akan menunggu kala semua terlambat: penyesalan tiada akhir. Bandarlampung, 240317 Prima Helaubudi

Siluet #1

Ketika (katanya) membenahi umat. Tapi, diri sendiri dan keluarga yang tanggungannya ada pada diri tidak becus diurus dan diajak. Bilang ingin idealis namun justru pragmatis. Bilang hidayah itu di tangan Allah. Tapi kita tidak serius mengajak. Duhai jiwa, berhentilah engkau terperdaya tatkala semua yang berada di atas tanggunganmu tak ada yang beres! Bandarlampung, 240317 Prima Helaubudi

Fragmen #38

Pilih alatmu! Televisi atau buku. Gadget atau Alquran. Sibuk atau santai. Manusia atau Rabb-mu. Bandarlampung,17-3-2017 Prima Helaubudi

Untaian Indah Tentang Ilmu

"Wahai penuntut ilmu, jangan mengambil apapun yang lebih berharga kecuali ilmu." "Pengulangan akan memberi dampak pada jiwa." Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi dalam kuliah Sabtu Kitab Mazhmumah Al-Mimiyah Bandarlampung Prima Helaubudi

Fragmen #37

Cukuplah kecelakaan bagimu apabila engkau mengetahui ilmu (agama) mengenai suatu perkara namun engkau tidak lakukan. Mungkin engkau semakin diterima di antara makhluk. Tapi, untuk apa itu jika Pemilik-mu membencinya? Bandarlampung, 010317 Prima Helaubudi

Fragmen #36

Berkumpulah dengan para pembelajar sejati nan rendah hati. Kelak, dirimu akan menyadari bahwa kekerdilan--pemahaman akan--ilmu merusak kebanyakan akhlak. Bandarlampung, 010317 Prima Helaubudi

Fragmen #35

Kita begitu menghargai seseorang ber- mulazamah dengan ahli ilmu terkemuka. Tapi adakah di antara kita yang menghargai sedikit saja mereka yang diam di tengah malam sujud pada Rabb-nya? Bandarlampung, 260217 Prima Helaubudi

Fragmen #34

Jangan memegang janji manusia karena kamu takkan pernah tahu kapan seseorang ingkar. Bandarlampung, _250217 Prima Helaubudi