Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Pecahkan Cermin Tarsah Itu!

Gambar
Familiar dengan kata-kata "Cermin Tarsah"? Jika iya, aku berani bertaruh kamu membaca dan/atau mencari tahu mengenai novel--bisa jadi juga film--serial Harry Potter. Novel Harry Potter memang begitu luar biasa di antara pecinta novel di Indonesia. Novel besutan Gramedia ini pun sukses baik secara penjualan maupun kualitas penerjemahan. Bicara soal kualitas penerjemahan, pernahkah terpikir apa itu arti "tarsah"? Aku membuka terjemahan via Google dan juga situs Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sayangnya, aku tidak menemukan definisi "tarsah" ini. Lalu, rasa penasaran membuatku mencari lebih jauh bahasa Inggris dan juga menelusuri soal mengapa diterjemahkan dengan "tarsah"? Aku menemukan sebuah tulisan menarik dari Kompasiana yang aku sertakan di sini . Sedikit bocoran dari tulisan tersebut. Ternyata penerjemah elit Harry Potter yang jago merangkai kata pun kehabisan ide untuk menerjemahkan--yang dalam bahasa Inggris adalah "Erised Mi

Sekadar Cantik Itu...

Gambar
Kecantikan. Apa yang kalian pikirkan tatkala kata--yang selalu identik dengan perempuan--ini dicetuskan? Kalau aku pribadi akan mengeluarkan beberapa kata seperti: kulit indah, make up tebal, operasi plastik, dan ajang pencarian "bakat". Entah mengapa. Mungkin karena tanpa sadar apa yang digembar-gemborkan oleh tayangan televisi dan/atau media-media lainnya sudah terindoktrinasi dalam pikiran. Sumber: Pinterest, disunting dalam bentuk kolase oleh penulis Kebanyakan orang melakukannya. Mengetahui tren make up terbaru, pakaian-pakaian bermerek musim ini, menabung demi operasi plastik, dan bahkan rela--maaf--ditelanjangi demi terkenal akan kemolekan tubuhnya. Uang yang banyak digelontorkan tanpa main-main. Kesempurnaan tubuh dan tampilan tingkat tinggi dibentuk dan diharapkan. Kesempurnaan tubuh dan tampilan itu tidak hanya ditampilkan di dunia nyata. Tapi juga di dunia maya. Beragam aplikasi untuk selfie yang membuat diri bak artis Korea dadakan menjamur. Mengh

Status #5

Gambar
Sumber: Kiriman WA seorang kawan Dikirim ini lagi setelah baca di WA Adek.. Aku cuma bisa komentar: Ya, namanya orang. Sah-sah aja mau mengritik. Mulut, ya, mulut dia. Dikritik balik belum tentu mau. Jadi, ya, sebagaimana orang belum tentu mau denger omongan kita, ada bagusnya jangan terlalu ambil pusing omongan orang--selama itu gak bener, ya. Pernah baca kalimat bijak, "Orang yang bijak pandai memilih pertarungannya." Kenapa? Karena kalau ingin terjun dalam setiap pertarungan, kita akan lelah sendiri. Dan berujung, ketika ada pertarungan yang penting, keburu habis tenaga. CMIIW Bandarlampung, 22/02/2018 Prima Helaubudi

Redup

Kebanyakan orang, tidak menyukai kala mendung menyapa menjadi cuaca. Membuat perasaan buruk, katanya. Kedatangan hujan, katanya. Tahukah kamu, mengapa mendung itu begitu mempesona untukku? Karena keberadaan mendung membuat dunia menjadi redup dan berjalan dengan tingkap sejenak. Redup itu membuat keberadaan cahaya menjadi hal mahal. Keberadaan cahaya yang biasanya dilumrahi oleh banyak orang. Adanya redup, menjadikan warna-warna cerah merunduk di bawah kuasa warna-warna yang tenang. Biru dan hijau. Abu-abu juga masuk di dalamnya. Redup seolah berkata, "Wahai jiwa yang sibuk. Wahai jiwa yang ketenangannya tergoyahkan. Istirahatlah sejenak. Ada anugrah untuk mengistirahatkan saraf-sarafmu." Bandarlampung, 21/02/2018 Prima Helaubudi

Keinginanku Kepadamu

Anakku, ada beberapa hal yang kuinginkan dianugerahi Allah menjadi sifat-sifatmu. Menjadi anak shalihah, pastinya. Semoga engkau menjadi seorang anak penuh kerendahan hati. Seorang anak yang memiliki senyum paling tulus, hati yang lapang, kesabaran yang tinggi, dan kecerdasan yang tinggi. Tapi itu tak menghalanginya bersikap tegas untuk membela kebenaran. Tak lupa, harapku padamu untuk menjadi muslimah berberkah di mana pun berada. Meski itu dengan orang yang jauh dari kata menyukaimu. Semoga dengan sifat-sifat baik--yang kuharapkan Allah berikan kepadamu--bisa membuat orang-orang menyukai berjuanglah denganmu. Tak ada satu yang tahu soal umur. Ummi ingin sekali kala engkau risau dalam tidurmu membisikkan, "Tenanglah, Nak. Tidurlah yang nyenyak. Ummi akan ada di sini saat engkau terbangun nanti." Tapi aku takut menjanjikan yang belum tentu akan terjadi. Bisa jadi salah satu di antara kita tidak terbangun lagi. Anganku patah. Aku sengaja mematahkannya. Semua agar

Orang yang Terkalahkan

Percayalah, tanpa rahmat Allah dalam setiap urusanmu, engkau akan terkalahkan. Bandarlampung , 21/02/2018 Prima Helaubudi

Kebahagiaan Rata-rata Air

Gambar
Suatu hari, perempuan itu berjumpa dengan kawan sebayanya. Mereka tertawa sambil membicarakan hal-hal menarik. Percakapan kian renyah sampai percakapan sampai di bahasan sensitif: jodoh, menikah, dan pernikahan. Lalu, perempuan pertama terdiam. Dia mendengarkan ujaran kawannya dengan khidmat. Akhirnya, ia buka suara, “Kamu mah enak. Kamu cantik, nasabmu baik, dari keluarga berada. Tentu kamu akan lebih mudah mendapatkan jodoh daripada diriku.” Sejenak hening. Lalu, sang kawan membalas, “Justru itu. Justru karena orang melihat seperti itu dan tertarik padaku. Menemukan dia yang benar-benar melihatku karena faktor agama--faktor yang kuinginkan--menjadi sulit. Karena mereka menampilkan sebagaimana yang aku inginkan.” Keduanya terdiam dan mengalihkan perhatian pada makanan di depan mereka yang mulai mendingin. Tertunduk; dan suasana menjadi dingin. *** Suatu hari saat perempuan itu berumah tangga, ada waktu kosong antara tingkatan detik yang terasa di hati. Kapankah aku a

I wanna...

I wanna looking into your eyes... I wanna see through into your soul... I wanna see your feel about me... About us... Bandarlampung, 14/02/2018 Prima Helaubudi Melihat sepasang mata si kecil... :)

Fragmen #42

Entahlah. Terkadang dunia ini hanya terlalu rumit untuk diceritakan. Bandarlampung, 14/02/2018 Prima Helaubudi

Dipan yang Rapuh

Tidak seorang pun dalam perjalanan di dunia ini akan membersamaimu selamanya. Meskipun ia termasuk dalam apa yang Rabb-mu wajibkan dalam daftar prioritasmu. Tidak seorang pun akan mengerti panjangnya perjuangan yang engkau lakukan untuk menggapai apa yang diridai-Nya, apa yang menjadi pikiran dalam asamu, atau seberapa banyak engkau terluka. Meminta bantuan pada manusia, dengan seutuhnya. Mengharap bahwa dengan menjadikan mereka prioritas akan serta-merta membuat mereka juga berlaku sebaliknya. Perbuatan itu seperti bersandar pada dipan yang rapuh. Engkau bermaksud sedilkit menyandarkan punggung agar hilang sedikit lelah dirimu. Sayangnya, hal itu berakhir pada punggung yang patah, kepala yang cedera, dan hati yang merana. Tak perlu engkau mengumpati sang dipan. Cukup umpati dirimu sendiri saja—yang berharap pada dipan yang rapuh itu. Bandarlampung,02/02/2018 Prima Helaubudi